SEJARAH ASSAULT RIFLE
Senapan serbu atau biasa dikenal dunia sebagai Assault Rifle adalah salah satu tipe dari sebuah senjata perseorangan. Sebelum mengenal assault rifle dunia baru mengetahui tipe persenjataan perseorangan yaitu SMG (sub-machine guns), rifle, dan senapan mesin (machine guns). Penyebab dibuatanya assault rifle adalah perbedaan yang tinggi antara SMG dan rifle dan tiap tiikal senjata memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. SMG adalah senjata yang memiliki daya sembur tinggi (rate of fire) dan cukup akurat dengan kaliber pistol. Karena kaliber pistol itulah yang membuat kekuatan serang menjadi kecil dan jarak efektifnya menjadi pendek berkisar antara 100 m sampai 200 m (meski ada yang mencapai 300 m ternyata tipenya lain lagi, itu adalah PDW alias personal defense weapon) Sehingga dalam jarak lebih dari 200m kekuatan peluru akan berkurang dan tidak terlalu fatal jika terkena tubuh yang diberi proteksi awal. Sedangkan rifle atau kadang disebut senapan, memiliki jarak tembak yang jauh sampai satu km pun bisa dicapai. Yang menjadi kelemahannya adalah pada bagian bobot. Berat sebuah senapan bisa berkisar antara 3 dan 5 kg. Itupun belum termasuk peluru yang dibawa oleh prajurit, bisa dibayangkan lelahnya berlari-lari di medan pertempuran harus membawa amunisi yang cukup jika tidak mau mati konyol akibat kehabisan peluru. Dan satu kelemahan yang paling umum adalah kecepatan tembaknya, umumnya senapan setelah ditembakkan harus dikokang untuk mengeluarkan kelongsong dan memasukkan peluru baru, merupakan perkerjaan yang menjemukan dan membuat lelah.
Nah karena itu assault rifle diciptakan untuk menyatukan kelebihan antara SMG dan rifle. Yaitu kecepatan tembak yang tinggi dengan jarak dan akurasi yang jauh. Beberapa mengatakan bahwa senapan serbu masuk kategori senapan mesin ringan.
Ciri-ciri utama yang ada di setiap assault rifle adalah sebagai berikut:
- Jarak efektif berkisar 300m-600m.
- Kapasitas magasin berukuran sedang (untuk 30 sampai 50 peluru per magasin standar)
- Kecepatan tembak tinggi (600-900 peluru per menit, tergantung senapan serbunya sendiri)
- Bobot yang tidak lebih berat dari battle rifle (4.5 – 3.5kg jika tidak terisi)
- Memiliki pilihan tembakan berupa semi-atomatis dan full-otomatis
1. Sejarah
Assault rifle mulai diciptakan oleh para ilmuwan Jerman pada masa Perang Dunia 2, tepatnya pabrik bernama Hanel. Dimana Hugo Schemeisser menjadi pemimpin desainnya. Dengan nama awal Maschinenkarabiner 1942 (MKb-42). Senjata ini digunakan secara massal pada saaat pertempuran Kessel von Demjanks dekat Leningrad. Lalu terjadi perubahan nama beberapa kali seperti MP-43, lalu MP-44 saat mulai diproduksi secara massal, hingga Hitler, pemimpin Jerman saat itu mengubah namanya menjadi Sturmgewehr 44 (StG-44). Berakhirnya Perang Dunia 2 negara pemenang perang (Amerika Serikat+Sekutu dan Uni Soviet) mengambil senjata tersebut untuk dijadikan riset. Bisa dibilang bahwa StG-44 merupakan nenek moyang dari semua senapan serbu yang beredar di dunia ini.
Awal senapan serbu pada masa perang dunia 2
Perubahan besar pada senapan serbu ada beberapa tahap:
• Perubahan kaliber peluru dari 7,62mm menjadi 5,56 mm.
• Perubahan bahan material senapan yang berbahan kayu dan baja menjadi plastik, polimer dan bahan komposit lainnya.
• Perubahan penempatan magasin yang biasanya berada di depan ganggang senapan menjadi dibelakangnya. Dan biasa disebut bullpup.
2. Mekanisme
Pada dasarnya dunia masih mengenal 3 tipe makenisme pada senapan serbu modern, yaitu
• Direct gas impingement milik M-16
• Gas operated-piston actuated(long stroke) milik Ak-47
• Gas operated-piston actuated(short stroke)milik AR-18
Mungkin memang banyak senapan serbu yang beredar dan dibuat oleh berbagai pabrik tapi pada akhirnya mekanisme mereka tetap pada di antara ketiga diatas (kecuali jika ada mekanisme baru di masa mendatang dimana artikel ini sudah keburu diterbitkan).
3. Doktrin Pagelaran
Senapan serbu adalah senjata perseorangan sehingga pegelaran tidak perlu hal yang cukup neko-neko. Tapi pagelaran antara Blok Barat dan Blok Timur amat bertolak belakang.
Blok Barat
Blok barat seperti Amerika Serikat, NATO dan teman-temannya memiliki pergelaran pasukan yang bersifat fleksibel sehingga untuk angkutan dan pegelaran senjata berat memiliki kesatuan yang terpisah. Tapi dalam hal akurasi dan jarak tembak terbilang superior karena jarak tembak bisa sampai 600 m tanpa bantuan alat optik. Sebagai contoh adalah M-16, FN FAL, dan Styer AUG adalah senapan serbu dengan akurasi dan jarak tembak yang jauh. Hal ini karena memang jiwa marksmanship (kemampuan menembak jauh) sudah mendarah daging dalam latihan mereka.
Blok Timur
Blok timur yang beranggotakan Rusia (dulu Uni Soviet), pakta Warsawa dan sekutu-sekutu lainnya berbeda dengan pagelaran tentara di Blok barat. Doktrin mereka adalah pasukan mekanis, atau pergerakan regu selalu didukung kedaraan tempur seperti varian BMP atau BTR dan merupakan kesatuan organik dari regu yang ada di bawah kendali kepala regu. Karena memang senapan serbu buatan mereka tidak memiliki akurasi yang baik. Bisa dibilang lebih dari jarak 300 m adalah akurasi yang bagus untuk mereka dari sebuah senapan serbu. Peran kendaraan tempur adalah menghacurkan musuh di luar jangkauan tembakan musuh. Lalu setelah musuh mulai melemah baru senapan serbunya memegang peranan. Keandalan senjatnya berupa tahan banting dan daya penetrasi peluru merupakan nilai plus untuk blok ini. Contoh senapan serbu timur sudah pasti Ak-47 bersama turunannya dan AN-94. Satu-satunya akurasi hanya dipegang oleh SVD Dragunov.
nanya gan? asault rifle, smg, machin G n lain". tu kok bs full aotomatis pengeraknya apa ya? butuh charge kah? repot ya klo hrus d charge sgala? klo betery hbis konyol dunk?
BalasHapushaha...
BalasHapusklo assault rifle, smg n' machine gun tuh bisa full auto krn memakai sistem blowback gan...
u/ info lainnya cari d om google aj...
okok...